Foto: Calon pembeli melihat mobil baru di Showroom Suzuki di Kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/2/2021). Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) atau pajak 0%. Insentif tersebut terbagi menjadi tiga tahap yang akan dievaluasi per tiga bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara perihal berbagai kebijakan strategis yang dikeluarkan pemerintah maupun lembaga terkait dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.

Berbicara saat memberikan pengarahan dalam Perayaan Imlek Nasional Tahun 2021 di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jokowi menyinggung kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang mulai berlaku Maret 2021.

“Untuk membangkitkan industri manufaktur PPnBM selama Maret, April, Mei diberikan tiga bulan nol persen,” kata Jokowi, Sabtu (20/2/2021).

Jokowi mengutarakan, relaksasi tersebut tidak hanya diberikan selama tiga bulan ke depan. Nantinya secara bertahap, pemerintah akan tetap memberikan insentif tersebut.

“Tiga bulan berikutnya 50%, tiga bulan berikutnya 25%,” sambung eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain relaksasi PPnBM, Jokowi juga angkat bicara mengenai keputusan Bank Indonesia (BI) yang membebaskan uang muka 0% “Saya kira cara-cara ini yang nanti akan bisa membangkitkan demand, konsumsi, daya beli masyarakat,” tegasnya.

Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras mendorong pemulihan ekonomi nasional, mulai dari meningkatkan UMKM, serta memberikan prioritas belanja pemerintah kepada sektor produktif.

Chandra Gian Asmara, CNBN Indonesia | 20 Februari 2021 | 13:45